1 November 2016

Empat Tahun : Tahun Ketiga

“Des, kok nggak ngeblog lagi?”

Duh, kalo ditanya dengan pertanyaan itu rasanya saya harus mencari seribu alasan untuk menjawabnya. Dibilang rindu ngeblog, iya, tapi entah kenapa selama 2 tahun terakhir saya belum sempat untuk menarikan jari ini di atas keyboard. Di balik kevakuman yang cukup lama, ada banyak kejadian yang saya lewati sehingga saya selalu menunda untuk menulis lagi. Tapi ya sudahlah, kalo diceritain takutnya saya baper, haha..

Gara-gara seorang teman kantor yang jago banget menulis puisi mempromosikan blognya, saya jadi terpikir untuk ngeblog lagi. Seperti biasa, ketika sudah lama tidak menulis jadi merasa bingung topik apa yang pengen dibahas. Ngescroll tulisan-tulisan lama di blog ini, saya baru inget kalau saya punya utang tulisan, ya tentang ini cerita tentang masa ngampus saya. Btw, udah lama banget ya? Haha…

Oke, ketimbang debat panjang nggak jelas, debatnya pun sama diri sendiri (ngapain juga ya?), saya akan cerita lagi masa ngampus saya di tahun ketiga. Ada apa ya di tahun ketiga?

Ikut Himpunan Mahasiswa

Tahun ketiga merupakan masa-masa produktif saya. Yang biasanya jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), sekarang jadi mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat) atau mahasiswa kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring) di lab. Awalnya saya nggak begitu tertarik ikut organisasi, karena segudang tugas kuliah dan praktikum udah banyak menyita waktu saya, apalagi ikut organisasi. Tapi karena seseorang yang saat itu diberi amanah menjadi ketua himpunan (ehem) dan memberikan saya mandat untuk menjadi sekretarisnya, jadi yaa mau tidak mau (padahal ya dulu pengen aja) saya ikut bergabung di himpunan.

Bersama Pengurus Himpunan Mahasiswa Elektro Masa Bakti 2013-2014
Banyak hal yang harus saya kerjakan di himpunan, mulai dari menjadwalkan rapat rutin mingguan (termasuk ngingetin ketuanya buat rapat atau kadang diingetin), membuat agenda rapat (dan entah kenapa katanya kalau saya yang jadi notulen kayak ngedongeng, haha), membuat surat masuk dan mendata surat keluar, dan kegiatan lainnya yang bisa dikerjakan oleh sekretaris, eh sekretaris himpunan ya bukan sekretaris pribadi, haha.

And for your information, ternyata berorganisasi itu menyenangkan lho (bukan karena ada ketuanya itu lho ya). Jangan jadi mahasiswa yang terlalu fokus dengan kuliah saja, beroganisasilah, apapun dan dimanapun itu, karena sejujurnya pengalaman organisasi baik itu di kampus maupun di luar kampus itu amat berguna di dunia kerja nanti. Percaya deh, hehe..

KKN (Kuliah Kerja Nongkrong)

Di akhir tahun ketiga, saya ikut program KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kenapa itu subjudulnya saya kasih Kuliah Kerja Nongkrong? Biasanya sehabis kita ngerjain program kerja dengan warga, biasanya kita nongkrong-nongkrong cantik di posko, nonton drama korealah, atau main kartu. Maklum, saat itu bersamaan dengan bulan Ramadhan, jadi banyak kegiatan kami yang dilaksanakan dari pagi hingga siang hari, sehingga sore hingga malamnya kami habiskan di posko.

Saat itu saya dapat tugas KKN di Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Cerita sedikit tentang sejarah Desa Patemon ini. Jadi nama Patemon diambil dari kata temon-temon, yang dalam Bahasa Madura artinya penemuan. Pada zaman kolonial Belanda, dibutuhkan adanya pemerintahan yang terletak di Kecamatan Tanggul, sehingga dibentuklah Desa Patemon. Awalnya, luas wilayah Desa Patemon sangat luas, dan belum ada pemecahan yang sekarang menjadi 2 desa, yakni Desa Patemon sendiri dan Desa Keramat Sukoharjo. (sumber : Sejarah Desa Patemon)

Sejujurnya lokasi KKN saya itu nggak desa-desa banget, wong 300 m dari posko kami aja sudah sampai ke kantor kecamatan dan alun-alun. Atau mungkin kami salah nyari lokasi posko ya? Ah sudahlah, lagian KKNnya juga udah lewat, hehe.. Ada 9 orang mahasiswa dari lintas jurusan yang diterjunkan di Desa Patemon ini. Ada Sari dari Fakultas Kedokteran, Nanda dari Fakultas Kedokteran Gigi, Reni dari Jurusan Sosiologi (FISIP), Anis dari Manajemen (Fakutas Ekonomi), Fendy dari Sistem Informasi (PSSI), Iwan dari Sastra Inggris (Fakultas Sastra), Mas.. mas siapa ya, jenengne lali aku, arrgh.. Jurusannya juga saya lupa, yang jelas beliau satu fakultas dengan Reni, FISIP (maafkan aku mas, buat pembaca yang tahu kasih info ya T^T), David dari Fakultas Farmasi, dan saya sendiri, darimana, dari hati kamu, ya dari Teknik Elektro lah, masa dari Sastra Jepang (pengennya dulu itu sih), haha.. Maafkan saya teman-teman, ini efek lagi stres sama kerjaan waktu menulis ini ^_^'.

Jadi kangen Keluarga Pokemon nih, eh Patemon
Ada cerita menarik saat saya KKN. Jadi waktu itu kami punya proker yaitu sosialisasi tentang manfaat lengkuas untuk masyarakat setempat setempat. Kenapa lengkuas? Karena lengkuas salah satu potensi sumber daya alam yang cukup besar, makanya banyak masyarakat setempat yang bermatapencaharian sebagai petani lengkuas. Naah, karena masyarakatnya mayoritas suku Madura, bahkan sesepuh-sesepuh disana cuma paham Bahasa Madura, jadi mau nggak mau kita harus sosialisasi dengan Bahasa Madura. Lah, masalahnya saya kan nggak paham Bahasa Madura, apalagi berbicara dengan bahasa itu. Untungnya di kelompok saya ada yang jago berbicara Madura, jadi kita sosialisasi bilingual, dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura. Nggak kebayang kalo ngga ada dia, ini sosialisasinya kemana, orang-orang yang ngedengernya juga kemana, nggak paham maksudnya, haha..

Nah, begitulah kira-kira cerita masa kuliah saya di tahun ketiga. Maaf ya ceritanya cuma sedikit, maklum udah lama ninggalin kampus, jadi banyak yang lupa, padahal banyak banget cerita seru pada masa-masa itu.

Kalau temen-temen gimana cerita waktu kuliah tingkat tiganya? Kayaknya lebih seru dari saya nih, share disini ya :)

0 comments:

Posting Komentar